DR. DOUGLAS C. ENGELBART
Dr. Douglas C. Engelbart (lahir
di Portland, Oregon, 30 Januari 1925; umur 87 tahun) adalah seorang pionir di
bidang interaksi antarmuka komputer yang mengembangkan konsep hiperteks serta
menemukan tetikus atau mouse komputer. Tetikus (bahasa Inggris: mouse) adalah
alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer selain papan
tombol. Tetikus atau Mouse memperoleh nama demikian karena kabel yang menjulur
berbentuk seperti ekor tikus. Engelbart menyelesaikan studi S1 di bidang teknik
elektro di Oregon State University pada tahun 1948, program master dari UC
Berkeley pada tahun 1953, dan Ph.D. dari UC Berkeley pada tahun 1955. Selama PD
II, Douglas bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat sebagai teknisi
elektronik. Selanjutnya Douglas bekerja di NASA pada divisi Ames Research
Laboratory. Setelah meraih Ph.D., Douglas melanjutkan karier sebagai peneliti
di Stanford Research Institute, di lembaga inilah Douglas menjadi pionir dalam
pengembangan berbagai komponen komputer, termasuk mouse atau tetikus. Mouse
yang pertama kali dibuat pada tahun 1963 oleh Douglas Engelbart berbahan kayu
dengan satu tombol. Model kedua sudah dilengkapi dengan 3 tombol. Pada tahun
1970, Douglas Engelbart memperkenalkan tetikus yang dapat mengetahui posisi X-Y
pada layar komputer, tetikus ini dikenal dengan nama X-Y Position Indicator
(indikator posisi X-Y). Bentuk tetikus yang paling umum mempunyai dua tombol,
masing-masing di sebelah kiri atas dan kanan atas yang dapat ditekan. Walaupun
demikian, komputer-komputer berbasis Macintosh biasanya menggunakan tetikus
satu tombol. Mouse bekerja dengan menangkap gerakan menggunakan bola yang
menyentuh permukaan keras dan rata. Mouse yang lebih modern sudah tidak
menggunakan bola lagi, tetapi menggunakan sinar optis untuk mendeteksi gerakan.
Selain itu, ada pula yang sudah menggunakan teknologi nirkabel, baik yang
berbasis radio, sinar inframerah, maupun bluetooth. Saat ini, teknologi terbaru
sudah memungkinkan tetikus memakai sistem laser sehingga resolusinya dapat
mencapai 2.000 titik per inci (dpi), bahkan ada yang bisa mencapai 4.800 titik
per inci. Biasanya tetikus model ini diperuntukkan bagi penggemar permainan
video. Pada 1970 hingga 1980-an, Douglas menjadi peneliti senior di Tymshare
Inc. Pada 1989, Douglas mendirikan The Bootstrap Institute, yang menjadi pusat
pengembangan teknologi jaringan komputer yang berperan dalam kemajuan teknologi
internet. Dalam komputer, hiperteks adalah paradigma interface pengguna untuk
menampilkan dokumen yang berisi referensi-silang otomatis ke dokumen lainnya
yang disebut hiperlink. Memilih hiperlink menyebabkan komputer menampilkan
dokumen yang terhubungkan dalam waktu sangat singkat. Tokoh Ilmuwan Penemu -
http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com Hyperlink adalah sebuah acuan dalam dokumen
hiperteks ke dokumen yang lain atau sumber lain. Dikombinasikan dengan sebuah
jaringan data dan sesuai dengan protokol akses, sebuah komputer dapat diminta
untuk memperoleh sumber yang direferensikan. Sebuah dokumen dapat dibuat secara
statik atau dinamik. Oleh karena itu, sebuah sistem hiperteks yang dikonstruksi
dengan baik dapat menangani, menggunakan atau melebihi banyak interface
pengguna lainnya seperti menu dan baris perintah, dan dapat digunakan untuk
mengakses kedua dokumen referensi-silang yang dikumpulkan secara statik dan
aplikasi interaktif. Dokumen dan aplikasi terdapat secara lokal atau dari mana
pun dia berada dengan bantuan jaringan komputer seperti internet. Implementasi
paling terkenal dari hiperteks adalah World Wide Web. Istilah
"hiperteks" sering kali digunakan di mana istilah hipermedia lebih
cocok bila digunakan. World Wide Web - Waring Wera Wanua (bahasa Inggris: World
Wide Web, disingkat sebagai WWW) adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh
pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal
pasti sumber daya berguna. WWW sering dianggap sama dengan Internet secara
keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripada Internet. Email
ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Read more:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar